Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bertemu secara empat mata dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba di Royal Surakarta Heritage Solo pada jumat (17/3).
Pertemuan selama setengah jam lebih berlangsung dengan suasana hangat dan cair. Kedua pemimpin daerah itu sepakat membahas kerjasama daerah khususnya dari segi budaya serta pengembangan UMKM.
Baik Kota Solo maupun Kabupaten Jembrana, keduanya tengah fokus dalam pengembangan sektor UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya hari ini, sangat bahagia sekali bisa berdiskusi banyak bersama mas wali, gibran. Kerjasama ini penting mengingat setiap daerah pasti memiliki keunggulannya masing – masing. Kita di daerah dituntut lebih proaktif dan inovatif dalam mengembangkan serta mengoptimalkan semua potensi yang ada di daerah,”ujar Bupati Tamba.
Secara khusus Bupati Tamba melayangkan pujian dan apresiasinya kepada Walikota Solo, Gibran. Ia melihat Gibran sebagai sosok sederhana sekaligus pekerja keras.
“Mas Wali bekerja keras dan tulus kepada rakyat khususnya dalam menciptakan ruang kota yang menjunjung tinggi toleransi. Beliau pekerja keras terlihat dari gesturenya,juga pluraris dan santun. Semoga mas wali amanah sehat selalu dalam menjalankan tugas,” ucap Bupati Tamba.
Bupati Kabupaten Jembrana ini juga mengapresiasi Gibran dalam memberikan ruang pluralisme sekaligus merangkul semeton Hindu di Solo telah diberikan ruang yang sangat luas. “Ini tentunya menjadi kado hari raya Nyepi buat semeton Hindu Sedharma di Nusantara khususnya di Kota Solo ini. ,”ucapnya.
Sementara itu, Walikota Solo Gibran Rakabuming menyampaikan terima kasih kepada Bupati I Nengah Tamba telah mensuport acara yang nantinya diselenggarakan oleh komunitas Hindu dalam rangka peringatan Nyepi di Solo. “Terimakasih kepada Bapak Bupati Jembrana yang telah ikut andil dalam Gebyar Seni Tahun Caka 1945 di Kota Solo,”ungkapnya.
Untuk pertama kalinya, Kota Solo akan menggelar Gebyar Seni Tahun Baru Caka 1945 ditahun 2023 dengan menampilkan Kirab Seni Budaya dan Ogoh-Ogoh. Melalui kirab Budaya itu tak sekadar akan menjadi festival yang semarak dan berdaya pikat bagi wisatawan datang ke Solo, namun juga sebagai upaya untuk menjunjung toleransi dan merawat kebersamaan.
“Kirab budaya juga memiliki pesan yang kuat bagaimana Kota Solo sebagai rumah yang nyaman bagi para wargatanpa terkecuali. Sekaligus rumah bagi kenangan baik yang akan terus tumbuh bagi generasi ke generasi,” kata Gibran.
Sedangkan misi kesenian kabupaten Jembrana berpartisipasi tampil dalam Kirab pawai budaya Nyepi menampilkan Fragmentari Bleganjur PRABAWA NATA. Fragmentari ini didukung 45 orang seniman, termasuk penari dan penabuh dari Sanggar Sanggita mredangga Kabupaten Jembrana.
Kirab budaya sendiri akan ditampilkan disepanjang jalan depan Plaza balai kota Solo pada sabtu (18/3) sehingga bisa disaksikan masyarakat umum. Diantaranya pementasan tari tarian, pentas budaya ogoh ogoh, bleganjur cakilan dan kekidungan jawa serta penampilan khusus dari kesenian Kabupaten Jembrana. Seluruh rangkaian acara untuk menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru Caka 1945.