Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang digelontorkan pemerintah Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2022 lalu
Sepertinya upaya dan tujuan pemerintah tak selalu berjalan mulus, sudah jelas tak sesuai harapan karena akibat ulah oknum pelaksana yang diduga lebih mengutamakan sebuah keuntungan dari pada kepentingan masyarakat. Diduga memperkaya diri demi kepentingan pribadi.
Dari banyak temuan pekerjaan desa di lapangan sangat mengkhawatirkan karena cuma dibuat bancakan untuk mencari keuntungan, sementara pekerjaan amburadul. Salah satu contoh seperti pekerjaan yang dikelola oleh pemdes tambaagung Barat, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, 11/07/2023.
Dari hasil pantauan awak media GMC di lapangan, setelah melihat hasil pekerjaan proyek Tebing Penahan Tanah (TPT) yang biayai oleh negara dengan nominal ratusan juta rupiah yang melalui program PISEW tersebut, diduga kuat hanya diambil untungnya saya, seakan tak peduli Pekerjaan seperti apa yang penting Hasil. Dan tidak fiktif
Parahnya lagi, dalam pembangunan proyek tersebut ditengarai tidak menggunakan galian pondasi. Selain itu, dari teknik pemasangan batu hanya disusun tanpa dikasih adonan pasir semen, setelah batu ditata sedemikian rupa, bagian luarnya diplester menggunakan adonan tanah yang dicampur semen seadanya.
Setelah batu disusun dan di ceplok menggunakan tanah merah yang dicampur semen alakadarnya, untuk di bagian permukaannya barulah di sulap sebagaimana proyek pada umumnya. Tujuannya sudah pasti yaitu
Untuk mengelabui masyarakat setempat juga mengelabui pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat sebagai kontrol dari berbagai aspek yang berkaitan dengan uang negara. Dari saking mahirnya, Pelaksana menggunakan cara licik agar hasil dari pekerjaan itu mendapatkan keuntungan yang besar.
Masyarakat desa setempat NH initial merasa heran melihat pekerjaan TPT yang tak seperti biasanya. Ia juga mengeluh dan menyayangkan proyek TPT di lingkungannya yang terkesan dikerjakan secara asal asalan menyebabkan pekerjaan tersebut terlihat kaku, seperti kurang gizi
“Saya heran, biasanya setiap susunan batu diikuti adonan yang sudah dicampur semen dan pasir, tapi yang ini tidak, “ kata warga yang namanya tak ingin di publish.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan Whatsapp nya, Kepala Desa Tambaagung Barat Syamsul Arifin, Kades yang merupakan seorang Youtuber, yang hobi dan gemar mengupload video kegiatan religi tersebut, menjawab dengan landai, pertanyaan media soal material batunya hanya disusun tanpa menggunakan adukan luluh. Namun seketika itu ia juga berdalih jika pekerjaannya tersebut dibongkar total dan diulang dari awal.
“Itu sudah dibongkar karena saya tidak setuju dengan kelakuan tukangnya, jadi langsung di mulai dari awal lagi, dan Alhamdulillah pihak survey dari tingkat kabupaten maupun provinsi hasilnya sangat diterima, “dalihnya.
Selain itu, Syamsul juga mengaku memiliki bukti dokumentasi pada saat pembongkaran itu dilakukan dan berjanji akan mengirimkan kepada awak media pada keesokan harinya.
Namun setelah di tunggu, hinga kini Kepala Desa Tambaagung barat tak kunjung mengirimkan dokumentasi yang dijanjikan.
Sementara Komentar Pedas Dari Aktivis pemerhati kebijakan Publik yang Akrab disapa Rasyid Nadyien menjelaskan, Tinggal di lahan yang rentan longsor tentu sangat mengkhawatirkan jika berada dalam situasi seperti hujan, pembangunan TPT harus kuat kokoh agat bisa menopang tanah agar tidak longsor.
kepada media, Rasyid juga menjelaskan Membangun Dinding Penahan Tanah yang fungsinya untuk Mencegah Longsor yaitu Tembok penahan merupakan elemen paling penting dalam konstruksi bangunan. Bukan asal buat yang penting untung.
“Karena walau bagaimanapun struktur tanah akan menopang beban bangunan yang berdiri di atasnya. Apabila strukturnya tidak kuat, maka lahan rentan mengalami pengikisan dan pada akhirnya menyebabkan longsor. “Jadi jangan main main dengan program pemerintah” Kata Rasyid
Ketahui bahwa dinding penahan tanah dikenal pula sebagai (retaining wall system) .yaitu Struktur tersebut berperan penting untuk memegang atau menahan tanah di belakangnya. Ada banyak jenis dinding penahan yang bisa dibangun, yakni tipe turap, blok beton, penahan gravitasi, dan lainnya.
“Setiap jenis dinding dibangun dengan bahan yang berbeda, mulai dari balok beton, kayu olahan, batu dinding, hingga batu alam. Tipe yang cukup populer saat ini adalah bronjong karena tampilannya yang juga bisa menjadi elemen dekorasi, sesuai dengan gaya alam dan lingkungan daerah. Kalo daerah dekat sungai pastinya struktur ini yang dibangun dari batu alam sehingga dinding bronjong memiliki tampilan yang natural dan menawan. Dan menurut saya sih tergantung selera, tapi jangan asal asalan juga karena itu uang negara yang harus dikerjakan sesuai dengan juklak juknis, Semoga bermanfaat ” imbuhnya.