Masyarakat Kelurahan Lelateng demo tentang kebijakan pemerintah Kabupaten Jembrana terkait keberadaan Yayasan Firdaus di Kelurahan Lelateng terusan.
Banyak warga muslim lelateng yang menolak keberadaan yayasan tersebut, akan tetapi masih beroperasional meskipun sudah di tolak warga, disinyalir ada oknum yang bermain terhadap proses perijinan yayasan tersebut.
Sejumlah warga melakukan demontrasi menolak sekolah Firdaus di Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Kamis (9/3).
“Kami menolak karena sekolah ini bodong tidak memiliki izin operasional,” kata Kholil, pemimpin aksi ini.
Lurah Lelateng I Gede Wariana Wibawa mengatakan, izin operasional sekolah tersebut masih dalam proses.
“Benar belum memiliki izin operasional karena masih dalam proses,” katanya.
Menurutnya, saat ini izin operasional sekolah Firdaus, masih dikaji Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Jembrana.
Di sisi lain Mahmudi, selaku pimpinan sekolah Firdaus yang datang ke Kantor Kelurahan Lelateng, usai mendapat info jika sekolahnya di demo menjelaskan, izin operasional sekolahnya masih dalam proses.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan taat pada aturan perundang-undangan terkait pendirian sekolah yang ia kelola.
Dirinya juga mengungkapkan, pihaknya pernah berhadapan di pengadilan dengan pihak yang menolak sekolah tersebut.
“Gugatan di pengadilan terkait sengketa tanah. Kami menang dalam gugatan itu dan mereka mencabut gugatannya,” jelasnya.
Terkait polemik sekolah Firdaus, ia mengaku, siap dipertemukan dengan pihak yang menolak untuk melakukan dialog.
Informasi di lapangan, massa yang datang tidak hanya dari Kelurahan Lelateng, tapi juga Kelurahan Loloan Timur dan Loloan Barat.
Salah seorang massa mengaku, dirinya hanya dikabari untuk datang ke Kantor Kelurahan Lelateng, tanpa tahu kalau ada unjuk rasa. (!)