Sibongile Mani, mahasiswi cantik di Walter Sisulu University, Afrika Selatan mendapat transferan sampai rekeningnya bertambah senilai Rp 16,4 miliar.
Setelah foya-foya, ia baru menyadari bahwa uang itu ternyata salah transfer.
Sebelumnya, mahasiswi itu menganggap uang tersebut sebagai karunia dari Tuhan.
Rupanya nominal yang ditransfer ke mahasiswi tersebut salah.
Mahasiswi itu sebenarnya hanya mendapat uang bantuan pendidikan sebesar Rp1,6 juta.
Namun secara tak terduga mahasiswi itu malah mendapat transferan sebesar Rp16,4 miliar.
Mahasiswi yang ditransfer uang sebesar 85 ribu poundsterling atau setara Rp16,4 miliar itu bernama Sibongile Mani.
Dengan uang bantuan pendidikan yang jumlahnya sangat besar itu, gadis 32 tahun tersebut langsung foya-foya selama 73 hari.
Mahasiswi itu biasanya menerima transferan uang bantuan pendidikan hanya 85 poundsterling atau sekitar Rp1,6 juta per bulan. Dimana uang tersebut biasanya digunakan Sibongile untuk biaya makan dan membeli buku kuliah akuntansinya.
Akan tetapi Sibongile terkejut ketika melihat saldo di rekening tabungan bantuan pendidikannya membengkak 10.000 kali lipat.
Karena saldonya bertambah dengan sendirinya, Sibongile menganggap uang di rekeningnya sebagai kiriman Tuhan.
Peristiwa yang terjadi pada 2017 itu membuat mahasiswi dari Afrika Selatan itu menjadi miliarder dalam sekejap mata.
Dengan saldo di rekening tabungan yang mencapai Rp16,4 miliar, Sibongile pun foya-foya.
Hal pertama yang dilakukannya adalah membeli iPhone terbaru untuk dirinya dan teman-temannya.
Tak hanya itu, dia juga ke salon untuk memperbaiki gaya rambutnya, yang menghabiskan uang hampir Rp4 juta.
Akan tetapi, petualangan Sibongile mulai menarik perhatian rekan mahasiswi lainnya yang curiga dengan perubahan gaya hidupnya yang drastis.
Betapa tidak, Sibongile menghabiskan uang sebesar 666 poundsterling atau setara Rp12,8 juta per hari.
Sebuah pengeluaran yang mengejutkan jika dibandingkan dengan upah harian Afrika Selatan yang hanya 40 poundsterling (Rp766 ribu) pada saat itu.
Kecurigaan teman-temannya akhirnya terbukti setelah mereka menemukan selembar struk belanja Sibongile yang tertinggal di sebuah toko.
Di dalam struk tersebut tercantum saldo tabungan Sibongile yang masih tersisa 800.000 poundsterling (setara Rp15,4 miliar).
Mahasiswi itu, kemudian dilaporkan ke Skema Bantuan Pendidikan Mahasiswa Nasional sebelum ditangkap polisi dengan tuduhan pencurian dan penipuan.
Orang kaya baru ini kemudian dibawa ke pengadilan dan menghadapi ancaman hukuman penjara selama 5 tahun.
Saat disidang, Sibongile sudah menghabiskan uang bantuan pendidikan sebanyak 50 ribu poundsterling (setara Rp9,6 miliar).
Namun Mani keberatan dengan hukuman tersebut dan menyatakan bahwa ia menganggap uang tersebut sebagai ‘uang ajaib dari Tuhan’.
“Apa yang saya hadapi sama sekali tidak adil. Saya pikir uang di rekening saya saat itu adalah uang ajaib dari Tuhan.” tulis Sibongile di blog pribadinya.
“Itu adalah karunia-Nya, dan jika tahu kalau akan berakhir seperti ini, saya akan sedih.” lanjutnya.
Saat itu dia masih tidak menyangka uang triliun masuk ke rekeningnya.
Dia bergegas menelepon seorang teman untuk memberi tahu mereka tentang keberuntungan yang baru saja dialaminya itu.
“Saya akan mengatakan bahwa ada beberapa lotere di sana, sobat,” paparnya.
“Ayo pergi ke Monako, beli kapal pesiar, dan menonton Grand Prix,” candanya.
Namun, dia kemudian mengetahui bahwa uang tunai itu sebenarnya adalah insiden salah transfer.
“Jelas, saya tahu itu adalah kesalahan.” ujarnya saat berbicara kepada The New York Post, Selasa, (15/8/2023).
Dia kemudian menghubungi perwakilan layanan pelanggan E-Trade untuk menyelesaikan semuanya.
Melampirkan foto saldo bank yang besar dan kuat, Levene kemudian menulis di email.
“Ini menarik. Tolong hubungi saya segera. Apakah saya baru saja memenangkan Lotere?” tulisnya di email yang dia kirim ke pihak perusahaan.
Butuh lebih dari satu jam bagi perusahaan untuk menanggapi Levene dan mengambil kembali uang sebesar itu.
Sementara E-Trade memang meminta maaf atas insiden keuangan tersebut, belum dijelaskan mengapa uang miliaran itu sampai ke rekening Levene.
Perwakilan E-Trade mengklaim perusahaan tidak pernah memproses transfer di lingkungan sekitar kepada siapa pun.
Pihaknya menambahkan akan bekerja sama dengan pelanggan apabila kasus tersebut kembali terjadi. (!)