Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Jembrana gelar Lomba Nyurat Lontar Tingkat SMP dan Baligrafi Tingkat SMA/SMK Se-Kabupaten Jembrana yang dilaksanakan di areal utamaning mandala Pura Jagatnatha, Rabu (31/5).
Kegiatan tersebut diselenggarakan sebagai upaya melestarikan naskah kuno dalam Kebudayaan Bali dengan mengambil tema “Taru Premana : Siddhi Usadhaning Sangaskara Uriping Sarwa Prai”.
Ketua kordinator acara Made kumara Putra menjelaskan Nyurat Lontar merupakan salah satu kearifan lokal yang diwariskan leluhur untuk masyarakat Bali. Tradisi tulis menulis ini telah ada sejak zaman silam, yang pada umumnya menggunakan aksara Bali, maka dari itu kita laksanakan lomba Baligrafi tingkat SMA/SMK dan lomba nyurat lontar tingkat smp se-Kabupaten Jembrana dalam pelestarian naskah kuno tersebut.
“Untuk perlombaan nyurat lontar tingkat SMP pesertanya 40 orang dan Baligrafi tingkat SMA/SMK pesertanya 16 orang yang akan memperebutkan hadiah uang tunai Juara I, Juara II ,1juta, juara III 750ribu, harapan I 500ribu, hrapan II 250 ribu, yang akan diserahkan besok 1 juni bertepatan dengan hari lahirnya pancasila,” ungkap Made Kumara.
Dilain sisi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga I Gusti Putu Anom Saputra menyambut baik kegiaatan yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan sebagai ajang edukasi dan pelestarian budaya.
“Kami tentu mengapresiasi yang dilakukan Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan, ini menjadi suatu edukasi untuk anak anak kita, mengedukasi siswa untuk bisa kreatif inovatif seperti yang di inginkan diera kurikulum merdeka ini, mereka bisa menciptakan projek projek kegiatan yang positif,” ucapnya.
Lebih lanjut Gusti Putu Anom Saputra mengatakan lomba-lomba seperti ini menjadi suatu ajang pembinaan yang tentu nanti dapat menjaring siswa/siswi yang berprestasi dan potensi untuk mewakili Kabupten Jembrana ditingkat provinsi.
“Ini juga kita harap ada imbas terhadap anak anak yang lain setidaknya mereka lebih mengenal dan tertarik terhadap hurup bali, mengenal bahasa bali, mengenal tulisan bali yang sekarang kaitanya dengan revitalisasi tulisan aksara bali, serta tentu harapannya kegiatan seperti ini tetap kita bisa laksanakan secara terus menerus,” pungkasnya.