Berdasarkan penanggalan Qamariyah atau Hijriah, sejak didirikan pada 31 Januari 1926 silam bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H di Surabaya, Jawa Timur. Kini Nahdlatul Ulama(NU) sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia yang didirikan oleh ulama besar KH.Hasyim Asy’ari. Lahirnya NU berawal dari kegigihan kalangan pesantren melawan kolonialisme (penjajahan) hindia Belanda.
Riuh gempita Warga Nahdliyin seantero tanah air menyambut Harlah NU “Satu abad lamanya NU merawat jagat membangun peradaban” dengan berpegang teguh pada Islam ahlussunnah wal jamaah.
Antusias warga Nahdliyin juga terlihat di Bumi Patuh Karya Lombok Timur yang dipusatkan di Lapangan Gotong Royong Masbagik, Minggu, (12/3/2023).
Bupati Lombok Timur H.M.Sukiman Azmy, dalam pidatonya menyampaikan kekaguman dan apresiasinya kepada seluruh warga Nahdliyin. Hingga saat ini, menurut Sukiman 20 persen institusi pendidikan swasta di Lotim dikelola oleh Jama’ah Nahdlatul Ulama.
Ia mengajak seluruh jamaah NU untuk berkolaborasi membangun sinergi dengan lembaga pendidikan dan organisasi lainnya merawat persaudaraan dalam bingkai ukhuwah islamiyah.
Pada kesempatan itu, orang nomer satu Lombok Timur yang dikenal sederhana dan bersahaja itu, menyampaikan berbagai capaian Pemda Lotim, khususnya sarana prasarana fasilitas kesehatan
“Saat ini Lotim telah memiliki 5 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) 37 Puskesmas, 61 Pustu dan 254 buah Polindes,” papar Bupati.
Lotim dengan 1,4 juta penduduk, menurutnya masih belum cukup untuk menjamin kesehatan secara maksimal. Sehingga, ia mendorong adanya klinik dan rumah sakit swasta yang ditangani oleh warga Nahdlatul Ulama di Kabupaten Lombok Timur.
“Pemda Lotim siap menyiapkan lahan untuk mendirikan fasilitas kesehatan dengan catatan generasi NU siap membangun dan mengelolanya,” ujar Sukiman.
Bukan hanya itu, masalah kesejahteraan sosial, ia meminta warga NU bersinergi dengan pemerintah dalam meningkatkan income perkapita masyarakat Lombok Timur. Karena itu, kata Bupati, dibutuhkan adanya Koperasi, Lembaga Amil Zakat (Laziz) Nahdlatul Ulama, kelompok petani, kelompok nelayan Nahdlatul Ulama untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Untuk mencapai itu semua, lanjut Sukiman warga NU harus menjadi pemain utama di panggung politik di Kabupaten Lombok Timur. Terlebih menjelang pesta demokrasi 14 Februari 2024 mendatang, akan ada Pemilu serentak, untuk memilih DPRD Kabupaten dan Provinsi, DPR RI, DPD RI, Gubernur dan Wakil Gubernur serta pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
Organisasi apapun menurut Bupati, tidak akan pernah lepas dari panggung politik, maka dari itu ia mengajak warga NU dan seluruh lapisan masyarakat untuk merebut panggung pemilu 2024.
“Untuk semua warga nahdliyin dan masyarakat Lotim, mari kita rapatkan barisan perkuat persatuan dan kesatuan dan hindari perpecahan untuk meraih panggung politik pada 2024. Semoga Allah memudahkan setiap langkah kita,” pungkasnya penuh semangat.