Yayasan Ika Foundation yang juga induk dari beberapa hotel yang berkonsep ECO tourism yang selalu terdepan dalam menggaungkan dan melakukan kegiatan dalam meningkatkan kesejahteraan Ibu dan Anak yang di antaranya rutin dilakukan adalah donor darah di beberapa tempat di Bali.
Untuk di Jembrana wujud nyata yang dilakukan oleh IKA Foundation adalah penyerahan bantuan Donasi dan observasi kerja sama dalam perlindungan hutan dengan KTH Giri Kerta Amerta yang bertempat di Desa yehembang ,Kamis 22 Juni 2023.
Menurut ketua dari yayasan Ika Foundation
A. A Sri Eswari Hana Sari yang hadir di lokasi mengatakan Yayasan IKA Foundation mengajak masyarakat yang dalam hal ini Anggota KTH Giri Kerta Amerta untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian hutan.
Hal ini dapat di lakukan melalui edukasi dan kampanye yang menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan hutan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Serta untuk meningkatkan kerja sama antara pemerintah masyarakat dan industri untuk memperkuat kebijakan pelestarian hutan, hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pelestarian hutan, serta membentuk kemitraan antara pemerintah, masyarakat, dan industri untuk menerapkan praktik pelestarian hutan yang baik.
Dan juga membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui pemanfaatan sumberdaya hutansecara berkelanjutan. Hal ini dapat terwujud dengan memberikan pelatihan dan dukungan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya hutan, sehingga mereka dapat memperoleh manfaa dari hutan tanpa merusaknya.
Pelestarian hutan sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan hidup dan kehidupan manusia di masa depan. Oleh karena itu, kita semua harus berperan aktif dalam menjaga dan melindungi hutan dari kerusakan dan penghancuran yang tidak perlu. Terang Founder dari IKA Foundatin di lokasi hutan tempat KTH GIri Kerta Amerta.
Selaras sejalan juga yang di utarakan oleh ketua KTH giri kerta amerta I Gusti Made Merta yang berada di bumbungan Desa Yehembang yang dalam hal ini diwakili oleh
Kups I Gusti Made Tarma.
Supaya sawah itu tidak sampai mati kekeringan karena hutan tidak dirawat jadi motivasinya untuk memelihara tetap ada pohon-pohon besar yang di lestarikan dengan memakai batas 50 meter dari Daerah Aliran Sungai tidak boleh ditanami tanaman sela kecuali tanaman keras supaya kantong-kantong airnya itu bisa tetap terisi untuk mengantisipasi banjir bandang.
“Yang paling kita perlu pikirkan kalau tanpa adanya kayu yang menahan apabila nanti ada erosi jelas kayu-kayu besar itu langsung ke sungai dan tidak ada yang menahan terjadinya banjir besar yang akan berakibat di hilir akan menjadi bencana lingkungan dan kemanusiaan, ” Terang Gusti Made Tarma di area KTH Giri Kerta Amerta.
Disamping itu Yayasan IKA Fondation juga merasa tergugah untuk turun langsung dalam dalam melihat kondisi hutan .
Lebih lanjut ia mengatakan untuk kegiatan ini adalah program kerja di bulan Juni yang awalnya bersumber dari informasi masyarakat tentang keberadaan Hutan tanaman industri yang di Desa Yehembang
Yayasan IKA foundation juga bergerak dalam bidang Edukasi terutama untuk anak anak sekolah ,kemudian sosial dan nature atau pelestarian alam
Yayasan yang berdiri sejak 11 Juni 2021 yang mana anggotanya tersebar seluruh Bali , sudah banyak melakukan kegiatan sosial dan kemanusiaan yang tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan Alam