TALIWANG -Teaching Factory (TeFa) adalah suatu konsep pembelajaran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berbasis industri atau bisnis yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku pada industeri. Sehingga Sekolah itu bisa menghasilkan produk mandiri berskala industri.
Seperti halnya dengan SMKN 1 Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat salah satu Sekolah Kejuruan yang fokus di dua Bidang yakni Teknik Permesinan dan pengelasan.
Kepala Sekolah SMKN 1 Taliwang Muhammad Nasir saat kepada wartawan mengatakan, saat ini SMK yang dipimpinnya telah memiliki mesin Plasma Cuting dan Hidrolik tekuk, dan telah memiliki pangsa pasar di Kecamatan Taliwang bahkan Kabupaten Sumbawa Barat pada umumnya.
Dengan adanya 11 strategi Program SMK Gemilang Karya ini sambungnya, memberikan nilai tersendiri pada peserta didiknya. Hal itu terbukti, beberapa perusahaan di NTB telah mempekerjakan ratusan alumni anak didiknya.
Hingga saat ini, lanjut Muhammad Nasir, ada beberapa produk yang telah dihasilkan SMKN 1 Taliwang, diantaranya: pembuatan gerbang berbahan flat baja yang diukir dengan berbagai model yang menggunakan sistem komputerisasi. Sehingga, memiliki nilai seni tersendiri.
Seperti proyek pembuatan gerbang yang dikerjakan siswanya, ia sangat optimis bahwa mutu dari hasil peserta didiknya sangat baik tidak bisa diragukan.
Lebih jauh disampaikan Muhammad Nasir, saat ini SMKN 1 Taliwang telah menjalin kerjasama antar sekolah dalam pembuatan beberapa proyek yang berbahan dasar plasma cutting yang banyak diminati beberapa perusahaan diwilayah setempat. Meskipun diakui untuk taripnya masih menunggu Peraturan Gubernur tentang tarif dasar layanan BLUD.
“Suatu kebanggaan bagi kami saat ini, SMKN 1 Taliwang telah menyandang predikat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yang berdampak pada kemudahan dalam menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan,” ujarnya.
Selain itu, dengan sarana dan prasarana pendukung dari DAK fisik 2022 memberikan dampak positip terhadap segala bentuk kegiatan. Terutama dari sisi efisiensi waktu dan pengerjaan yang terarah dan terukur.
“Ini memberikan kebanggaan tersendiri pada SMKN 1 Taliwang, dan sangat sejalan dengan salah satu strategi Program SMK Gemilang Karya yakni Link and Matc,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, Muhammad Nasir menyampaikan kekagumannya terhadap pembangunan Gedung Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 dengan metode Swakelola type 1, hal itu menurutnya adalah wujud nyata dari Fasilitas Praktek Standar Industri.
Selain dari fasilitas standar industri, Pembangunan saat ini menurutnya sangat sesuai dengan Permendagri Nomer 18. Sehingga, tidak ada yang perlu di ragukan dan sekaligus mematahkan isu miring tentang adanya permainan dalam proses pengerjaannya.
Adapun terkait dengan keterlambatan, menurutnya bisa dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kenaikan harga BBM dan pengerjaan yang rumit dengan mengedepankan azas kehati hatian dan mengutamakan kwalitas yang tidak bisa diragukan.