Wujud Syukur Lancarnya Karya Melaspas Dan Ngenteg Linggih, Upacara Rsi Bojana Digelar Di Pura Majapahit

Keterangan Foto : Wujud Syukur Lancarnya Karya Melaspas Dan Ngenteg Linggih, Upacara Rsi Bojana Digelar Di Pura Majapahit
banner 120x600

Jembrana – Panitia Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit menggelar Rsi Bojana di Bale Pesandekan Pura Majapahit, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Selasa (25/6/2024).

Rsi Bojana dipersembahkan kepada tujuh sulinggih. Setiap sulinggih yang hadir dipersembahkan satu kemasan banten sayut darma wiku, sayut sida karya, dan bojana.

Rsi Bojana dihadiri juga Sekda I Made Budiasa didampingi sejumlah Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana, Ketua MDA (Majelis Desa Adat) Jembrana, I Nengah Subagia, para pemangku, dan krama pengempon Pura Majapahit.

Rsi Bojana dipuput oleh, Ida Pandita Mpu Rasta Prabu Wibawa, dari Griya Giri Anggrek Amertha, Munduk Anggrek, Negara. Saat puncak prosesi Rsi Bojana, seluruh sulinggih mapuja selanjutnya menikmati bojana yang telah dipersembahkan oleh panitia karya.

Ida Pandita Mpu Rasta Prabu Wibawa, dari Griya Giri Anggrek Amertha mengatakan, Rsi Bojana sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada para sulinggih yang telah menyukseskan karya.

“Kita sebijaknya bersyukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan kepada sulinggih yang telah memberkati karahayuan sehingga jalannya upacara labda karya,” jelasnya.

Prawartaka Karya, I Komang Wiasa menambahkan, seluruh sulinggih yang sempat katuran muput upacara selama rangkaian Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit.

Ia mengatakan, Rsi Bojana merupakan persembahan kepada orang suci Hindu yang telah melancarkan seluruh rangkaian upacara besar. “Kami wajib memberikan kehormatan melalui Rsi Yadnya dalam bentuk Rsi Bojana,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekda I Made Budiasa ditemui usai persembahyangan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terkhusus krama pengempon Pura Majapahit yang terdiri dari 5 desa adat.

“Matur suksme, antuk ayah-ayahan krama semuanya, dari awal rangkaian karya sampai nanti prosesi penyineban. Astungkara dengan semangat ayah-ayahan yang dilandasi rasa tulus ikhlas, Ida Bhatara-Bhatari yang berstana di Pura Majapahit ini memberikan waranugraha untuk kita semua,” ucapnya.

Pihaknya juga berharap dengan selesainya pemugaran dan seluruh rangkaian upacara di Pura Majapahit ini, krama masyarakat semua dapat menjaga kelestarian keberadaan pura ini.

“Kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian pura. Termasuk kelestarian dari Pura Majapahit,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, rangkaian Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Dang Kahyangan Majapahit sudah dimulai sejak sejak bulan Mei hingga nanti akhir Juni mendatang.

Puncak karya pemelaspasan dan ngenteg linggih telah dilaksanakan pada rahina Saniscara, Sabtu (22/6/2024) dan dipuput oleh 7 (tujuh) Sulinggih. Sementara prosesi penyineban dilaksanakan pada, Selasa (25/6/2024).

Selama karya ini berlangsung, krama masyarakat yang melaksanakan ayah-ayahan berasal dari 5 (lima) desa adat pengempon pura yakni Desa Pakraman Baluk, Baler Bale Agung, Banyubiru, Kaliakah Kauh dan Kaliakah Kangin. (!)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *